Saturday, February 2, 2019

Skema Push Pull TOA

Bisa dijadikan amplifier utk speaker membran toa di mesjid
.

credit to elektronikakreatif.blogspot.com

Skema Super OCL 500Watt Ver.503 - balancing bias

Ini ada tambahan Vr(variabel resistor/trimpot) untuk menyeimbangkan bias supaya tr final tidak hangat sebelah pada tegangan tinggi, sekaligus membuat dco di jalur speaker mendekati 0,0mV.
Output power mode 500watt pada 45vac, & mode 800watt pada 57vac. Daya speaker harus disesuaikan dengan mode daya power amplifier.

credit to elektronikakreatif.blogspot.com

10 Inch Slot Reflex Subwoofer Box


Bok sub/woofer 10 inchi

Bok ini bisa juga diisi komponen speaker berdiameter 12 inchi, tapi perlu sedikit penyesuaian agar sub komponen bisa muat dipasang
Bisa juga diisi woofer biasa

credit to elektronikakreatif.blogspot.com

Menentukan Nilai Resistor Emitor

Halaman sedang diperbaiki...
Menentukan nilai resistor emitor...
Sebenarnya mengitung nilai Emittor resistor sangat mudah, tidak perlu penjelasan sampai beberapa halaman atau pakai rumus yang membuat bingung sendiri.

Tegangan basis-emitor Vbe biasanya 0.6V kalau hangat/panas biasanya turun, kita ambil 0,5V.
misal suply trafo 30vac--> diukur sekitar 40vdc, power transistor MJ3055 (sekitar 115watt, supaya aman kita pakai setenganhnya, kita ambil nilai 60Watt)
Ire=60w/40v=1,5A
Re=Vre/Ire    =0,5/1,5
    = 0.33 ohm,
Ini nilai terkecil, jangan lebih kecil dari ini.


credit to elektronikakreatif.blogspot.com

Skema Lampu Indikator

Buat yang suka tanya skema..
Gnd dan V+ diambil langsung dari elko induk rel positif. Supply 35~100Vdc (trafo 25~80Vac).
Led Power (hijau) mendandakan power suply kerja.
Led signal (kuning) menandakan sinyal audio masuk.
Led Clip (merah) menandakan power sudah mencapai maksimal, master/volume jangan ditambah lagi!

credit to elektronikakreatif.blogspot.com

Modif Pengaman Speaker

Penambahan overload dan short circuit protection

Kit speaker protector yang ada di pasaran saat ini belum mampu mengamankan amplifier dari kerusakan. Pengaman speaker pasaran benar-benar jujur berfungsi untuk mengamankan speaker dari arus dc dan sinyal transien pada saat power dihidupkan, bunyi"duk" diputus. Cara kerjanya adalah sirkuit akan memutus speaker setelah amplifier terbakar dengan mengeluarkan arus dc tinggi. Jadi, setelah amplifier terbakar, speaker bisa diamankan. Ingin bukti? Silakan nyalakan power dengan audio tinggi dan konsletkan kabel speaker! Pada amplifer rakitan relay dari pengaman speaker tidak akan memutus.

Kelengkapan speaker protector yang ada di pasaran:
1. Proteksi dc
2. Turn delay on dengan tanda lampu flip-flop

Kelengkapan pengaman speaker yang akan kita tambah:
3. Proteksi over load dan short circuit.
Ini mencakup pengaman amplifier, biasanya/cirinya ada rangkaian di kaki resistor 0.5/5watt


Dengan penambahan komponen ini diharapkan bisa mengamankan amplifier
di samping mengamankan speaker

Pembuktian rangkaian bekerja dengan baik:
1.Kita gunakan trafo dengan suply arus sebesar-besarnya, minimal 15A murni! Supaya aman, power suply kita pasang di 12vct.
2.Nyalakan sumber sinyal audio sehingga output power mengeluarkan tenaganya!
3.Silakan short circuit/hubung singkat output power dengan ground! Relay harus aktif memutus jalur speaker, kalau ini terjadi berarti rangkaian bekerja baik.
4.Naikkan tegangan trafo di 18~45vct secara bertahap! Lakukan langkah no.3!  Kalau relay aktif tanpa merusak power transistor, berarti rangkaian sudah bekerja baik, dan diharapkan amplifier bisa lebih panjang umur.

Perhatian: resiko tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan power transistor, dll ditanggung pelaku masing-masing, jadi jangan menyalahkan saya!!!)

Kekurangan dari pengaman ini adalah:
1.Tidak bisa mengamankan speaker yang jauh di bawah daya power amplifier. Misal amplifier untuk speaker 18" dipasangkan dengan speaker 8", audio fullpower. Amplifier manapun tidak bisa mengamankan speaker ini, kecerdasan buatan kita belum mudah diterapkan di sini, jadi kita sendiri yang harus memahami! Sesuaikan daya power dengan daya speaker!
2. Kit speaker protector tidak bisa mengamankan dari sebab lain, misal speaker kehujanan, kebanjiran :-)

Berikut ini contoh kit pengaman speaker yang dilengkapi dengan overload dan short circuit
protection dengan pcb desain baru:


Kit ini tentu stereo

Pada Power dengan final emitter follower atau istilah kita output emitor...
menunggu gambar...
Pada Power dengan final collector follower yang istilah di kita output kolektor...
proteksi pada rel positif dan rel negatif 


credit to elektronikakreatif.blogspot.com

Eksperimen bok subwoofer 8 inchi

Tipe subwoofer yang dipakai di sini adalah prestige tipe PG-854. Tipe yang lain bisa dipakai, misal legacy dan sphinx series. Subwoofer ini memiliki frekuensi resonansi terkuat ada di sekitar 40Hz. Saya sudah menyetel bok untuk dapat frekuensi lebih rendah lagi, harapan bisa 35Hz, ternyata kemampuan sub sampai di 40Hz. Frekuensi ini cukup mantap yang merupakan gabungan antara woofer dan subwoofer. Daya 100Watt, ini termasuk subwoofer ringan, tidak boros daya.


Ketebalan kayu yang dipakai 15mm

DNR LM1894 PENEKAN DESIS (ANTI NOISE)

Salah satu hal yang ditakutkan oleh para diyer perakit audio amplifier adalah noise. Dengung sudah teratasi, masalah berikutnya adalah noise. Di banyak peralatan audio ada IC tertulis LM1894, ternyata IC ini adalah penekan desisnya.

Fungsi...
Maksud anti noise di sini adalah suatu rangkaian yang fungsinya untuk menekan desis yang ditimbulkan dari pita kaset, pre-amp head, preamplifier, mixer audio dan pre-amplifier analog sejenisnya. Sebagian komponen saya remove karena dirasa tidak perlu, tetapi masih bisa menekan noise pada radio FM.

Perlu/tidak perlu...
Sinyal audio yang direkam dengan peralatan digital biasanya tidak perlu alat ini!  Biasanya operator yang merekam sudah menggunakannya, tetapi jika belum atau dirasa masih bernoise ya silakan rakit dan test!

Pemasangan...
Idealnya rangkaian ini dipasang sebelum potensio volume/master. Maksudnya sinyal input harus cukup/besar untuk diproses LM1894, setelah diproses (output) boleh kita kurangi sinyal output ini dengan pemasangan potensio (volume/master). (maaf kalau bahasa saya susah dimengerti).

Pengetesan...
Sumber sinyal dari pita kaset ditambah pre-amp head kemudian direkam di PC. Play back bernoise seperti aslinya. Kemudian antara PC dan amplifier saya pasang DNR, hasil masih bernoise juga, putar trimpot VR 1K ke kanan baru noise bisa berkurang, benar-benar low noise. Rangkaian ini simpel, ajaib dan efektif.

credit to elektronikakreatif.blogspot.com

Penjelasan dan Fungsi Komponen pada Power OCL 150 Watt


R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.

R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.

R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan dan kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 33K menjadi 10-12K.

R3 (560), kebalikan dari R6

C2 (47uF), kapasitor resonansi/kapasitor gain/kapasitor feed back, hanya bekerja pada arus ac. Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.

TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2 penguat inverting. Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP. Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.

D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.

R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan dipegang untuk diperbaiki.

R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa membuat heatsink/transistor power lebih panas.

D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v) yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.

R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan. Amplifier model ini bisa bekerja pada rating tegangan naik atau pun turun, tidak seperti amplifier yang menggunakan dioda zener, rewel.

TR3 (D438), VAS (Voltage amplifier Stage). sebagai penguat sinyal tegangan secara unbalanced. Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil, 0.1mA.

C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3

C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus speaker bergerak ke depan. Membantu kerja transistor final supaya tidak panas sebelah. Dan memompa/menampung tenaga untuk Volt-Amp-Stage pada saat sinyal full berada dipuncak. Saya belum mengetahui nilai yang cocok untuk ini.

TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus tingkat  pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.

R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan kit amplifier dengan respon loudspeaker. Transistor final tidak mampu mempertahankan tegangan yang diberikan transistor driver, beban/speaker dianggap terlalu berat buat transistor power. Sebaiknya selain ganti transistor driver/power dengan kualitas yang lebih baik, resistor 330 juga diganti dengan daya minimal 2 watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.

R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rating maksimum rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.


Tambahan...
L, menahan sinyal di atas 20Khz & memutus osilasi ke jalur speaker. Jika sinyal treble terhambat dengan adanya L maka Ra menyalurkannya ke speaker dengan nilai yang mendekati impedansi speaker, biasanya 8~10 Ohm.

Rb & C, membantu kerja L & Ra. sinyal di atas 20KHz akan mengalir ke ground melalui Rb (10). Nilai C biasanya kurang dari 100nF. Sedangkan Rb biasanya mendekati nilai impedansi speaker 8 Ohm dengan daya minimal 2 Watt. Kalau Rb ini gosong berarti sinyal ultra treble/osilasi ada dan kerja . Jadi hati-hati dengan treble yang berlebihan! Ketiga komponen ini (L, Rb, C) adalah suatu cara yang tidak bersifat preventif/mencegah osilasi, dan sebenarnya lebih cocok diaplikasikan pada frekuensi tinggi dan sinyal rendah..Sinyal besar pada output amplifier besar cenderung sukar dikendalikan.

credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

Perkiraan Daya Output (RMS) Audio Amplifier



Daya RMS adalah daya yang tersalurkan ke beban/speaker, belum termasuk panas yang dihasilkan power transistor, trafo, dioda, dan komponen lain.

Memperkirakan seberapa besar output dari suatu amplifier adalah dengan melihat seberapa besar power supply/transformatornya, tegangannya. Sebagai contoh amplifier Blazer 400 Watt disupply dengan tegangan 32 Volt maka outputnya ada sekitar 250 Watt. Supply 47 Volt akan mentransfer daya sekitar 276 Watt rms per satu speaker (8 ohm) dan 552 Watt pada dua speaker (4 ohm) ini kalau trafonya kuat. Daya berubah-ubah seirama intensitas dan getaran speaker.

Daya transfer optimum adalah setengah kemampuan maksimal. Sebagai contoh, transformator 1600 Watt akan aman menyalurkan 800 Watt ke amplifier, 400 Watt tersalur ke speaker sisanya masih tersimpan dan sebagian kecil menjadi panas. Teknik mengatasi panas ini biasanya dengan menurunkan impedansi amplifier terhadap speaker, yaitu dengan memperbanyak jumlah final power transistor.

Tabel di atas berlaku untuk semua amplifier (OCL, Blazer, Apex, Leach, Gajah). Lihat juga rating tegangan amplifier yang cocok untuk masing-masing amplifier, misalkan Gain-clone jangan dipaksakan dengan tegangan supply lebih dari 32 Volt.

Nilai tegangan ac 32 Volt disearahkan menjadi 44.8 Volt dc, ini tegangan maksimumnya karena ada kapasitor elko. Setelah diberi beban ke rangkaian amplifier, tegangan ini biasanya turun menjadi 41.6 V. Jika amplifier digeber sampai pada output maksimum maka tegangan ini biasanya turun mendekati tegangan ac trafo 32 Volt atau bahkan turun.

Inilah kekurangan dari power supply linier, tegangan selalu naik turun seirama dengan getaran speaker walaupun menggunakan trafo 15A, 25A, elko 100.000uF semuanya pasti turun, ngedrop pada beban maksi dan pasti mengurangi kualitas suara. Ada beberapa teknik untuk mensiasati tidak stabilnya teganan ini, di antaranya dengan memisahkan power supply untuk rangkaian core/inti, tetapi tegangan pada final transistor tetap ngedrop, ini lebih baik dari pada rankain core yang ngedrop.
Yang ke dua adalah dengan rangkaian pengendali tegangan, ini mengarah ke SMPS.

Karena harga trafo dan kapasitor elko yang semakin mahal dan tidak stabilnya tegangan, saya merasa kurang puas dan berpikir untuk mendesain sebuah SMPS supaya lebih ringan di tangan, di kantong dan terkesan canggih. Ada banyak keuntungan menggunakan SMPS ini, Semoga saja ada kesempatan untuk mendesain proyek ini. 



credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

SKEMA SMPS 1200WATT

skema

yang sudah jadi




power

pengujian, sinyal pwm

credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

Modifikasi Power OCL 150 Watt



Pemilihan PCB...
Model PCB yang saya pilih adalah yang mono. Alasanya adalah yang mono lebih mempertimbangkan routing topologi sehingga hasil output cenderung lebih stabil, sedangkan yang stereo lebih ke tata letak artistik .

Modif versi Low voltage (32Vct):
1. Ganti kapasitor 100nF dengan 22nF (khusus OCL 150W)
Ini untuk menyaring sinyal infra bass yang tak terdengar dan suka mengganggu/
menggetar-getarkan daun speaker.
2. Ganti kapasitor elko 47uF/50V yang bawah-tengah (kapasitor resonansi) dengan 22uF/16-50V
Fungsi sama dengan no.1, dan membantu menaikkan hentakan sinyal bass (cocok untuk semua nada bass).
Dua point ini berfungsi untuk menjaga daun speaker dari guncangan bass yang berlebihan
tanpa mengurangi produksi suara (bass-med-treble).
3. Parallel R 100K dengan kramik 1nF (input to ground)
Ini penting untuk kesetabilan sinyal, mengurangi noise yang mungkin masuk, mengurangi tingkat
kerusakan speaker/twiter dan sebagai limiter sehingga output lebih powerful

Modif versi High voltage(42-47Vct):
4. Pindahkan kaki kanan resistor 10K ke ground
Ini untuk menghemat listrik, dan menghindarkannya dari panas
5. Kapasitor elko power supply
2x4700uF 63V(trafo max 45V ct), 4700uF/80V(untuk tegangan lebih dari 45V ct)
6. Ganti ke-3 elko dengan 22uF/100V. Bingung elko yang mana? Ganti semua elko dengan 22uF/100v
7. Ganti transistor A564 (ECB)) dengan 2N5401 (basis tengah EBC)
Transistor D438 diganti dengan MJE340.
D313/B507 diganti dengan MJE340/MJE350 (pemasangan terbalik)
Power Transistor menggunakan Sanken C2922 (sebaiknya dua set tiap speaker)

Kesimpulan...
Pada eksperimen versi Low voltage
Jernih, bass cukup nendang dan pulen, daun speaker lebih stabil dari sebelum dimodif.

Eksperimen High voltage
Cukup nendang, stabil, bass kental, rendah distorsi,. Cocok untuk speaker dengan diameter 15" atau lebih.

Labeli stiker pada casing amplifier low voltage "Stereo Amplifier 2x250Watt" dan Stereo Amplifier 2x500Watt" untuk High voltage.
Daya amplifier 500watt ini cukup besar, bisa setara dengan amplifier rakitan lain yang katanya 1.000watt hingga 3.000watt.

Sampai sekarang saya belum menemukan amplifier rakitan yang memuaskan selain OCL modif ini.
baca juga modif versi terakhir

Layout PCB OCL 500Watt

Pengembangan dari modifikasi OCL 150Watt  versi terakhir...
Tiga transistor yang dibaut di papan PCB tidak panas, hanya model saja. Pada awal pendesainan pcb, tiga transistor ini dipasang di bawah pcb atau dibaut di main heatsink dan rangkaian diset mendekati kelas A. Tiga dioda base-base tadinya mau dijadikan sensor panas, tapi susah dipasang di heatsink. Jalur ground sebaiknya jangan disolder di pcb, tapi dikaki ground dua potensio volume (stereo), ini untuk menghindari dengung/hum.


Output Daya...
Amplifier ini berdaya maksimum 500Watt rms dengan supply tegangan 45vct pada beban 2x speaker. Setara dengan PA3600w pada amplifier rakitan lain.

Penggunaan...
Di dalam dan di luar ruangan

Power supply...
Trafo dengan kekuatan arus minimal setengah dari nominal tegangannya, ini untuk mengimbangi beban 2x 4 ohm (4x speaker) seperti amplifier stereo standar profesional, misal trafo 40Vct 20Amper. Tegangan supply minimal 40vct, jika disearahkan akan menjadi lebih dari 50vdc, transitor-transistor power akan mengeluarkan tenaganya (lebih hidup) jika disuply dengan tegangan 50Vdc (40vct=vac).

Speaker...
2x 500Watt (12", 15") per mono blok amplifier, total speaker 4 unit untuk 1 stereo amplifier.
Disarankan untuk menggunakan speaker berdaya 500W (12", 15") sebanyak mungkin,
ini lebih efektif meningkatkan gain dari pada menggunakan speaker besar >1.000Watt (18", 21") dengan jumlah sedikit.

Tansistor Final...
Disarankan menggunakan seri sanken 3 set.
Terlalu banyak transistor final tanpa menambah kekuatan supply trafo dapat memperlemah dentuman bas dan suara kurang stabil, serak dll.

Hati-hati seri sanken banyak pemalsuan, misal sanken 2SC2922-5DY (kualitas tidak stabil dan tidak sesuai dengan harga). Transistor driver juga harus yang asli! Kalau hasil ada masalah seperti SERAK, resistor 300 terbakar dll ini bisa karena komponen PALSU.

Resistor dan kapasitor tidak terlalu jadi masalah. Yang jadi masalah adalah kapasitor elektrolit, elko. Maaf rata-rata elko rubycon/marcon/nichicon (asli) kurang cocok diterapkan sini, karena dia lebih cocok kerja di arus dc, yang cocok untuk ini adalah elko merek nippon chemicon (tidak semua), dan elko lain yang stabil kerja di frekuensi audio/ac.

Hampir semua amplifier rakitan hanya berdaya asli 500Watt secara teoritis dan praktis
di atas kertas dan meja tes, tetapi secara power musik daya yang ditransfer ke speaker hanya beberapa puluh watt saja! Bukti: heatsink adem/tidak panas, suara sudah keras. Sesuaikan daya speaker dengan daya amplifier yang dipakai!

Karakter dan keistimewaan:
Hifi fullrange dengan gain bass 2~4 kali lipat dari amplifier biasa. Efektif untuk produksi bas seperti amplifier kelas-h & BTL.
Daun speaker lebih stabil, tidak terlalu maju dan tidak terlalu mundur walaupun terkena guncangan bass, harapan speaker dan power transitror lebih awet.
Nilai-nilai komponen sudah diset sedemikian rupa sehingga tenaga trafo lebih efisien. Tenaga trafo tidak terbuang sia-sia, tidak berubah menjadi dengung/sinyal liar/osilasi, dll.
Suara bisa menempuh jarak jauh di lapangan karena mempertimbangkan efek doppler.
Dengan pemasangan model 2 trafo di bawah ini (pengetesan 2013), sinyal hp tidak masuk sedikitpun saat ada sms/panggilan masuk walaupun hp disimpan di atas trafo, ini salah satu keistimewaan, amplifier built-up belum tentu.

OCL versi onsemi TO-3:
Mampu dibebani speaker sampai 4 unit/ch, transistor jengkol on/mexico tidak panas, yang panas itu jengkol st malaysia 


Kit driver = pcb + komponen, belum tr final

Versi Sanken:
Mampu dibebani speaker sampai 3 unit/ch 

Stereo dengan toroid rakitan:
Trafo cikapundung Bandung:



credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

18 Inch Slot Reflex Subwoofer Box

18 inch Reflex sub box
Referensi bok speaker yang disertakan pada pembelian speaker komponen biasanya kurang memuaskan. Sebaiknya kita buat kostum sendiri. Ini merupakan referensi bok speaker terkuat, berdaya sekitar 1500Watt. Karakter suara yang dihasilkan speaker 18" jelas subwoofer 


Untuk sub 21" bisa menggunakan bok ini, tapi perlu sedikit penyesuain ukuran agar komponen speaker bisa muat/dipasang

Credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

Eksperimen Box Speaker Legacy LG-696-2

Banyak dari teman-teman yang merakit subwoofer kecil ini dan mereka bilang gagal, hasilnya seperti woofer biasa.Subwoofer ini punya karakter cenderung ke bas mid. menggunakan dimensi bok yang besar memang nada low-nya dapat, tapi nada deep-nya lemah. Mengatasi ini saya mau memilih ukuran yang pas dengan karakter deep dengan high SPL.

Bok ini bisa juga diisi dengan speaker 6,5" woofer biasa


Testing...
Menggunakan pengatur frekuensi bass adjuster, karakter deep, bertenaga seperti speaker besar dan masih dapat lownya. 50-60Hz low, 70-80Hz deep.
Kesimpulan:
1. Menggunakan triplek setebal 12mm tdk disarankan, njeder, sebaiknya 15 atau 18mm.
2. Total volume box 15 liter, sesuai spesifikasi yang tertulis di badan driver , 10 liter utk driver + 5 liter untuk slot port.
3. Slot port jauh lebih ampuh untuk menaikan spl daripada port lubang yang dijual dipasaran.
4. Menggunakan 2 unit speaker ini bisa tanding SPL dengan sphinx 10", tentu dengan harga lebih murah & dimensi bok yg lebih kecil. 

credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

Ukuran Box Speaker ACR (Custom)

Ukuran box spk ACR (seting pada nada woofer):

6,5”: 10 Liter (hifi woofer)
8”   : 25 Liter, subwoofer
10” : 50 Liter (car audio subwoofer)
12” : 80-100 Liter (30~50 mid, 80 standar pro mid-bas, 100 subwoofer) 40x45x60cm
15” : 125-150 Liter (125 standar mid-bas, 135 woofer, 150 subwoofer)50x55x70cm
18" : 175-200 Liter (sub/woofer) 55x65x80cm
21" : 250 Liter (subwoofer)

Perhitungan volume bok:
Dimensi bok speaker di pasaran cenderung kecil dan kurang memuaskan, dan yang berukuran besar cenderung mahal. Untuk itu sebaiknya kita rakit sendiri.
Contoh: panjang * lebar * tinggi = 50 cm * 50 cm * 60 cm
= (5*5*6) dm3
= 150 liter
volume ini include volume kayu, jika menggunakan kayu setebal 1,5-1.8 cm,
Didapat volume asli (volume dalam bok) sekitar 125 liter

Gain:
Dimensi bok yang besar bisa menaikkan gain pada nada rendah.
Gain woofer bisa dinaikkan dengan memperbesar volume bok.

Lebar slot port:
6cm untuk speaker 12"
8cm untuk speaker 15"
10cm untuk speaker 18"

credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com

Perbandingan Kit Power Amplifier Rakitan

1. Gain clone (LM3886), TDA7294
TDA7294 sudah menggunakan sepasang mosfet sebagai finalnya, sedangkan Gain clone LM3886 masih menggunakan transistor biasa.

Pengetesan...
TDA7294 supply 32V ct 5A output sebesar 150W rms, ini melebihi spesifikasi di datasheetnya. Untuk LM3886 dayanya jauh di bawah TDA, jujur apa adanya seperti di datasheetnya, 50Watt-an, atau mungkin kurang. Amplifier ini low noise dan low gain sehingga haus sinyal input. Sinyal input harus diperkuat dengan rangkaian super tone control, kalau tidak begini nada bass pas-pasan.
Catu daya yang optimal untuk gainclone adalah 22-25v ct, lebih atau kurang dari ini power kurang maxi, power malah turun. Yang perlu diingat adalah bodi case terhubung ke jalur supply negatif, jadi jangan lupa untuk memasang isolatornya.

Rasanya TDA dan LM ini hanya bisa  mendrive speaker sampai 12" saja, untuk speaker 15" karakter woofernya susah keluar.

Dan percaya atau tidak LM ini memang berdaya 50Watt-an, tetapi 50Watt ini terbagi dalam beberapa daerah frekuensi, dan daerah bass hanya dapat menyalurkan sekitar 4 Watt saja, sisanya ada di mid dan treble, pantas saja nada bassnya masih pecah.

Karakter: TDA7294 fullrange (bas, mid, treble). LM3886 mid, treble

2. OCL (150 Watt)
Rangkaian ini cukup populer. Mereka bilang transistor 2N3055 model jengkol bersuara kasar. Kalau melihat datasheetnya dan membandingkannya dengan MJ2955 mungkin ya. Tetapi hasil tes justru bagus. Suara treble halus, medium jernih, kenceng, bass lumayan. Saya tes dihalaman yang luas pakai ACR C1230, suara bagus, nada bas memang kurang,

kekurangan ini ada di speaker bukan di power. Speaker ganti dengan black magic dan sedikit modifikasi pada boknya nada bassnya baru keluar. Rahasia ada didesain boknya. Sampai saat ini saya belum menemukan power amplifier rakitan yang lebih bagus dari amplifier ini.

Rangkaian paling sederhana dan harga murah meriah. Daya output bisa disesuaikan dengan tegangan supply-nya, kecil sekitar 70 Watt dengan supply 32V ct pada 8 ohm (satu speaker) dan bisa 150W pada 4 ohm (2 speaker). PA ini digeber panas sampai solderan meleleh dan kabel lepas. Pasang lagi kabel, ok lagi. Ini kelebihan PA OCL transistor model jengkol. PA ini optimal untuk men-drive speaker 12". Untuk speaker lebih dari 12", bisa kita modif dengan supply lebih dari 32 volt.

Setelah dimodif, resonasi bassnya cocok dan cukup aktif beda dengan amplifier lain. Dengan supply 42Vct, power pada daerah bassnya baru terhitung 50Watt-an, ini sudah cukup membuat badan merinding dan jantung berdebar, dan itu saya tes belum menggunakan pre-amplifier. Bagi pemakai blazer dll akan berpikir untuk kembali ke OCL ini. :)
Karakter: Fullrange (sub/woofer, mid, treble)



3. Kelas A, mosfet, cresscendo, axl, dan sejenisnya
Beberapa rangkaian ini sudah pernah saya rakit, hasilnya kurang memuaskan. Cocoknya untuk lapangan. Untuk ruangan sungguh sayang listrik. Setingan panas, daya mungkin kurang dari OCL. Amplifier ribet dan transistor mosfet mahal ini tidak saya sukai karena tidak jauh beda dengan amplifier rata-rata. Gain bass kecil mirip power amplifier IC. Maksud PA ini yang diunggulkan adalah di nada treble yang bening pada level volume tinggi (ini kalau bisa nyetingnya). Saya rasa amplifier yang lain juga bening asal jangan dipaksakan.
Karakter: fullrange 



4. STK
Menurut percobaan teman-teman hampir sama dengan OCL. Kelebihannya suara yang lebih
halus. Kualitas suara diserahkan ke merek IC ini (Sanyo), kita tinggal memasang komponen luarnya saja. Sayangnya kualitas IC STK yang ada di pasaran diragukan. Bodinya seperti terbuat dari bahan plastik biasa bukan plastik karbon. Harganya sekitar 35 ribu. Toko yang lain malah bilang sudah tidak dijual lagi termasuk pcb-nya, karena IC STK yang asli harganya lebih dari 100 ribu. IC STK versi kecil dari sanyo, LA4440
Karakter: fullrange, LA4440 high gain audio amplifier

5. Blazer
Sering dipakai organ tunggal, hampir semua menggunakan ini. Saya pernah merakit 2 blok mono dengan satu trafo, hasil suara tanpa dengung, ok-ok saja. Dengan penambahan kit master / giga bass output bisa mencapai 400 Watt. Jika output dibebankan ke lampu 63v450w lampu menyala putih. Saya menggunakan trafo 10A/56V atau sekitar 600Watt-an. Karakteristik dari amplifier ini ngebass tetapi kurang detail di mid & treble, ini sifat dari transistor final yang dipasang secara common emitor (maksud saya supply masuk ke kaki emitor, mohon koreksi), sehingga output jalur speaker keluar dari kaki kolektor.

Amplifier ini adalah amplifier lapangan yang cocok untuk digeber. Kalau merakit amplifier perhatikan juga keperluan & intensitas volumenya! kalau volumenya kecil saja, sayang final transistor (sanken) berada pada posisi antara kerja & kurang kerja, ini yang menyebabkan karakter suara jadi kurang detail, heatsink adem. Untuk menambah kejernihannya bisa seting bias arus idle sebesar 100-200mA tiap transistor final, efeknya heatsink menjadi panas.

Dengan transistor 2 set cocoknya hanya kerja di 8 ohm saja (1 speaker/ch).
Amplifier ini haus sinyal input, kalau diberi sinyal yang besar, getaran woofernya cukup terasa.
Karakter: Subwoofer

6. Power amplifier 600W dengan IC LM741 (Varian: Gajah, Morales, dll),
Meniru elektor elrad 95 - ronica raksasa 300w dengan transistor 3 tingkat. Transistor final sering jebol karena kelebihan satu tingkat transistor penguat (darlington). Banyak yang salah pengertian. Sebenarnya rangkaian ini dimaksudkan untuk transistor final yang besar ber-gain rendah dan dipasang dengan jumlah banyak (misal 5 pasang), tetapi orang-orang malah memasangnya cuma 1 atau 2 pasang saja, jelas transistor final sering mati. Dengan gain sebesar ini (darlington 3 tingkat) banyak yang mengaku hentakan bass paling kuat dan terasa, tetapi konsekuensinya transistor bisa rusak. Biasanya transistor yang kuat untuk ini adalah sanken C2922. Karakter suara dari amplifier ini serak, output paling besar (secara teori & praktek) tetapi masih kurang power di daerah bass.  Rangkaian ada kemiripan dengan 300w elektor 11/1995.
Karakter: fullrange, mid kasar


7. Leach Amplifier
Menurut pengalaman yang pernah rakit, tidak jauh beda dengan PA di atas, transistor final sering mati padahal sudah komplit dengan fitur current over-load-protect & overload high frek yang menjaga kesetabilan frekuensi tinggi. Pola rangkaian ada kemiripan dengan Eti 300w. Sebagian transistor tidak bekerja, hanya sebagai penjaga overload saja. Transistor logam 2N susah didapat tetapi banyak yang menggantinya dengan MJE340-350. Output lebih kecil dari amplifier 741, tergantung supply & beban. Katanya sih bassnya lebih pulen. Kata teman, bass yang pulen itu tidak pecah. Amplifier ini lumayan mahal, mending pilih yang lain.

Ini amplifier yang paling haus sinyal input, jangan heran kalau suara outputnya kecil. Amplifier ini harus diimbangi dengan pre-amp/mixer bergain tinggi baru bisa mengeluarkan power 200Wmax.
Dipasang dengan lampu clip detektor-nya, baru keluar daya 40-50Watt-an saja lampu klip sudah menyala.
Karakter: amplifier bersuara imut???

8. Open air
Menurut teman-teman, amplifier ini bersuara mid, kurang cocok untuk low.
komponen pada papan rangkaian lebih sederhana dengan jumlah transistor lebih sedikit. Banyak toko amplifier di pasar cikapundung Bandung menggunakan kit ini. Menurut saya transistor final yang cocok untuk mendapatkan daya besar pada amplifier sederhana ini adalah mosfet.
Karakter: mid

9. Apex
Rangkaian ngarang, tapi banyak yang memuji kalau suaranya bagus. Sepasang transistor kecil berfungsi sebagai penguat sinyal/tegangan sedangkan yang lain berfungsi sebagai penguat arus. NsL 32 adalah led, sedangkan yang sampingnya adalah LDR, rangkaian ini berfungsi sebagai pembatas sinyal output. Output 500W/8Ohm dengan supply 65Vac, tetapi dengan adanya LDR ini sinyal di batas di 300W/8Ohm, tandanya led NSL menyala. Jalur PCBnya memisahkan antara ground ct dengan ground signal sehingga hasil tanpa dengung.
Karakter : mid

10. Matrix 1.4
Saya senang & menghargai amplifier ini. Project open source. Amplifier berpenguatan tinggi seperti amplifier kecil tetapi diterapkan sebagai amplifier besar. Kelebihannya sinyal menjadi agresif,  menghentak, kencang. Gain bas dan power watt sama seperti amplifier biasa.

Amplifier ini lebih mengedepankan keagresifan dan kualitas sinyal yang berusaha menyamai kelas A.
Salah satu sisi negatifnya, amplifier ini cukup pemalu kalau berdekatan dengan transformator.
Karakter: fullrange dengan gain yang sangat tinggi

Dari sekian banyak amplifier rakitan, baru Leach Amp & Apex yang menyertakan layout PCB dengan routing topologi paling baik.

Semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Saya rasa SEMUANYA bagus jika kita mengerti/setuju dengan kelebihan dan kekurangannya. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, perasaan kita menjadi baik sehingga kita tidak mudah putus asa seperti langsung mengecap jelek PA tetentu padahal masalahnya belum tentu dari amplifiernya. Biasanya cocok-cocokan, misal kit power ini cocoknya digabung dengan kit yang itu. Jika memakai kit power saja tanpa tambahan kit pendukung yang lain hasilnya kurang maksimal.

Sebaiknya kita jangan terlalu berharap daya besar. Power IC LA4440  20 Watt saja bisa sekenceng power OCL, cuma beda di nada bassnya yang tidak bisa panjang. IC AN7145 berdaya kurang dari 15 watt sanggup menggetarkan kaca dengah satu speaker woofer 6".

Beberapa penjual di toko merancang amplifier dengan rancangan gaya masing-masing dan mengecap amplifier rakitannya lebih baik (nada jernih & bass solid) dari amplifier yang lain. Mereka juga bilang "kami spesialis amplifier, sudah lama dan berpengalaman"
Pernyataan di paragraf ini jangan dipercaya!!! Jangan langsung percaya sama orang yang belum dikenal!!! Penjual memang biasa seperti itu

Bagi yang punya OCL puaslah dengan OCLnya, begitu juga APEX, BLAZER dll... Hal lain yang lebih penting adalah design box speaker, mixer, & pengalaman/pengetahuan operator sound. Biasanya, apa pun amplifier yang digunakan kalau dipegang sama operator yang berpengalaman hasilnya tetap bagus.

credit to http://elektronikakreatif.blogspot.com